A.
PERUBAHAN FISIK
PADA MASA REMAJA
Karakteristik
Perubahan Fisik Remaja
Bila
membicarakan mengenai perubahan fisik remaja, maka kita perlu menyebutkan
hal-hal seperti karakteristik fisik remaja, perubahan hormonal remaja, tanda
kematangan seksual, dan reaksi terhadap menarche/spermache.
Perubahan
fisik remaja yaitu terjadinya perubahan biologis yang ditandai dengan kematang
organ seks primer dan sekunder, dimana kondisi tersebut dipengaruhi oleh
kematangan hormon seksual.
a.
Karakteristik perubahan fisik remaja wanita.
Karakteristik remaja wanita
|
Usia
|
Pertumbuhan payudara
|
7-13 tahun
|
Pertumbuhan rambut kemaluan
|
7-14 tahun
|
Pertumbuhan badan/ tubuh
|
9,5-14,5 tahun
|
Menarche
|
10-16,5 tahun
|
Pertumbuhan bulu ketika
|
1- tahun setelah tumbuhnya rambut pubis ( pubic
hair )
|
b.
Karakteristik perubahan fisik remaja laki-laki
Katakteristik remaja laki-laki
|
Usia
|
Pertumbuhan testis, kantong skrotum
|
10-13.5 tahun
|
Pertumbuhan rambut kemaluan
|
10-15 tahun
|
Pertumbuhan badan/tubuh
|
10,5-16 tahun
|
Pertumbuhan penis, vesika seminalis (prostat gland),
vesika seminalis (seminal vesicles)
|
11-14,5 tahun
|
Ejakulasi pertma dengan mengeluarkan semen
|
Kira-kira 1 tahun setelah pertumbuhan penis
|
Pertumbuhan rambur wajah dan bulu ketiak
|
Kira-kira 2 tahun setelah tampak rambut kemaluan
|
·
Ciri-ciri seks primer
Pada remaja
pria, pertumbuhan cirri-ciri seks primer ditandai dengan
sangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua,
kemudian tumbuh secara lambat, dan mencapai ukuran matangnya pada usia 20 atau
21 tahun. Setelah testis mulai tembuh, penis mulai
bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin membesar.
Matangnya organ-organ seks tersebut menyebabkan terjadinya mimpi basah pada
remaja pria.
Pada remaja
wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan berkembang rahim,
vagina, dan ovarium (indung telur secara cepat). Ovarium menghasilkan ovum
(telur) dan mengluarkan hormon-hormon yang diperlukan untuk kehamilan,
menstruasi, dan perkembangan seks sekunder. Pada masa ini terjadi
menarche.
·
Ciri-ciri seks sekunder
Wanita
|
Pria
|
Tumbuh rambut pubis disekitar kemaluan dan ketiak
|
Tumbuh rambut pubis disekitar kemaluan dan ketiak
|
bertambah besar buah dada
|
Tumbuhnya janin
|
Bertambah besarnya pinggul
|
Terjadinya perubahan suara yang menjadi lebih berat
|
Kulit halus
|
Tumbuh kumis, jenggot, jambang, dan bulu dada
|
Suara melengking tinggi
|
Bentuk tubuh segitiga bidang ( atletis )
|
B. PERUBAHAN PSIKOLOGI PADA MASA REMAJA
Wanita dan
pria memiliki perasaan yang hampir sama, yaitu sering merasa gelisah, resah,
ada konflik batin dengan orang tua, minat meluas, tidak menetap, pergaulan,
mulai berkelompok, tetapi sering muncul perasaan asing, mulai mengenal lawan
jenis atau pacaran, serrta tidak sabilnya prestasi atau pelajaran sekolah.
Perubahan
fisik pada masa puber mempengaruhi semua bagian tubuh baik eksternal, maupun
internal, sehingga turut mempengaruhi keadaan fisik dan psikologis remaja.
Meskipun akibatnya bersifat sementara, namun menimbulkan perubahan dalam pola
prilaku.
Aspek-aspek Perkembangan Remaja
1. Perkembangan fisik
Menurut Papalia dan Olds (2001), yang dimaksud
dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,
kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada tubuh ditandai
dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Perubahan fisik otak sehingga
strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif.
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar,
memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget mengemukakan bahwa pada masa
remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang
telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi
memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan
kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
3. Perkembangan kepribadian dan sosial
Menurut Papalia & Olds (2001) yang dimaksud dengan perkembangan
kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan
menyatakan emosi secara unik sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan
dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada
masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian
identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang
penting dalam hidup.
a.
Faktor-Faktor penyebab terjadinya masalah pada remaja
1)
Adanya perubahan psikologis, dan biologis, sehingga
menimbulkan tertentu yang sifatnya sangat kompleks.
2)
Orang tua dan pendidik kurang siap untuk memberikan
informasi yang benar dan tepat waktu kare ketidaktahuannya
3)
Perbaikan gizi yang menyebabkan menarche, menjadi
lebih dini dan masih banyaknya kejadian kawin muda.
4)
Membaiknya saranan komunikasi dan transpotasi akibat
kemajuan teknologi, menyebabakan mebanjirnya arus informasi dari luar yang
sulit diseleksi
5)
Kurangnya pemanfaatan penggunaan sarana untuk
menyalurkan gejolak remaja.
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA
REMAJA
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan
pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan
berfikir) remaja dapat
digambarkan sebagai berikut
a.
Secara intelektual remaja mulai
dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b.
Berfungsinya kegiatan kognitif
tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan,
serta memecahkan masalah
c.
Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d.
Munculnya kemampuan nalar secara
ilmiah, belajar menguji
hipotesis
e.
Memikirkan masa depan,
perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
f.
Mulai menyadari proses berfikir efisien dan
belajar berinstropeksi
g.
Wawasan berfikirnya semakin
meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).
PERKEMBANGAN EMOSI PADA MASA REMAJA
Remaja
mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi.
Perkembangan emosi remaja awal menunjukan sifat sensitif, rekatif yang kuat,
emosinya bersifat negatif dan temperamntal (mudah tersinggung, marah, sedih,
dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja
yang berkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya
terhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku yang
salah, misalnya :
a.
Agresif : melawan, keras kepala,
berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
b.
Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri,
mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang. Sedangkan remaja yang tinggal di
lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja
menjadi :
c.
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta,
kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan
menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
d.
Mengendalikan emosi : tidak mudah
tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi
kegagalan secara sehat dan bijak
PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA
REMAJA
Remaja
sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian
positif dari orang lain). Psikologi remaja
PERKEMBANGAN SOSIAL PADA MASA
REMAJA
Remaja telah mengalami
perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition)
dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi,
minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan
pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan
untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam
hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran,
keinginan, dan lain-lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar