MAKALAH
TEORI
ERNESTINE WIEDENBACH
Dosen Pengampu : Tutik
Astuti, S.SiT, M.Kes
Disusun Oleh: Kelompok
3
Kelas: B12.2
Nama Anggota:
Ari Dwi Nurmayanti (15140077) Yustitio V.R (15140079)
Ardianti (15140082) Lola Salsabilah (15140083)
Natalia I.D (15140087) Kasri Dewi P (15140086)
Marleni Laode (15140091) Veronika Hong (15140092)
Christina Nathalia F (15140102) Agustina
Yunida A.P (15140109)
Ester Sulastri
(15140111) Tuti Khairiah (15140129)
Silviana Ika A.L (15140179) Estela
Fernandes (15140201)
Anggun Mentari L (15140214)
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta
taufik hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang teori Ernestine
Wiedenbach.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu,
kami berharap adanya saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
Yogyakarta, November 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan
Pembuatan Makalah........................................................ 2
D. Manfaat
Pembuatan Makalah...................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Teori
Ernestine Wiedenbach....................................................... 3
1. The
Agents............................................................................ 3
2. The
Recipient........................................................................ 4
4. The
Means............................................................................. 5
5. Framework............................................................................ 7
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum teori dan
konsep adalah hal yang sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Dalam pelayanan kebidanan, teori-teori yang digunakan dalam praktik kebidanan
berasal dari konseptual model kebidanan. Teori atau konsep sejatinya adalah
penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan
pemikiran yang dalam.
Konsep atau teori adalah
gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh
peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya.
Konseptual model merupakan
gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
Konseptual model dapat memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari
disiplin ilmu dan kemudian diterapkan sesuai dengan bidang masing-masing.
Salah satu konsep atau
teori tersebut adalah teori dari Ernestine Wiedenbach. Wiedenbach adalah
seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia
berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife
pada tahun 1946. Salah satu karya besarnya adalah kolaborasi dengan filsuf
Dickoff dan James tahun 1960 ( Dickoff et al.,1992 a dan b ) ketika ia menjadi
mahasiswa di Yale University School of Nursing. Namun masih banyak
sebagian orang yang belum mengetahui teori tersebut. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan memberikan penjelasan mengenai teori yang dikemukakan oleh
Ernestine Wiedenbach.
B. Rumusan
masalah
1. Bagaimana
prinsip dasar pemikiran dalam teori Ernestine Wiedenbach?
2. Bagaimana
cara focus dalam teori Ernestine Wiedenbach?
3. Apa tujuan
teori Ernestine Wiedenbach?
C. Tujuan
pembuatan makalah
Didalam pembuatan makalah ini terdapat beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang teori Ernestine Wiedenbach.
2. Untuk memahami konsep-konsep model kebidanan menurut teori Ernestin
Wiedenbach.
3. Serta untuk memahami tahap-tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan
kebidanan Ernestine Wiedenbach.
D. Manfaat
pembuatan makalah
Diharapkan pembaca,
khususnya calon bidan dapat mengetahui dan mengaplikasikan teori dari Ernestine
Wiedenbach.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Ernestine Wiedenbach
Wiedenbach
adalah seorang nurse-midwife yang juga teoris di bidang keperawatan. Ia
berkualifikasi sebagai perawat pada tahun 1925, dan menjadi nurse-midwife pada
tahun 1946.
Ernestine
Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif (dari khusus ke umum) berdasar
pengalamannya dan observasinya dalam praktek.
Menurut teori Ernestine
Wiedenbach, konsep model kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu :
1. The
Agents (meliputi perawat, bidan atau tenaga kesehatan lain)
Filosofi
yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi
orang tua.
Contoh
kasus :
Bidan
R memberikan konseling kepada wanita yang baru saja menjadi seorang ibu setelah
proses persalinan yang dialaminya berjalan dengan lancar. Bidan R memberikan
informasi mengenai apa saja yang harus atau perlu dilakukan selama merawat
bayinya. Bidan R juga memberikan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan
bayi selama masa perkembangannya agar tumbuh menjadi anak yang cerdas atau
menjadi anak yang sesuai dengan harapan orang tua.
Tenaga kesehatan juga harus memerhatikan 4 elemen dalam “clinical nursing”.
4 elemen dalam “clinical nursing” tersebut adalah :
a.
Filosofi, cara yang
ditempuh seorang bidan dalam memikirkan hidup dan bagaimana kepercayaan mereka
mempengaruhi mereka.
b.
Tujuan, sasaran dimana
bidan bermaksud mencapai akhir dari tindakan yang diambil. Semua aktifitas
dimaksudkan untuk mencapai agar seusatu hal menjadi lebih baik.
c.
Praktek, tindakan
dimana bidan melaksanakan sesuatu dalam rangka memelihara kebutuhan pasien.
d.
Seni atau Keterampilan,
kemampuan untuk memahami kebutuhan klien, dan mampu mengembangkan suatu intuisi
dalam hubungan dengan aktifitas mereka.
Selain
itu, Ernestine juga yakin bahwa ada 3 bagian esensial yang dihubungkan dengan
filosofi keperawatan, yaitu :
a.
Menghargai atas
kehidupan yang telah diberikan
b.
Menghargai sebuah
kehormatan, sesuatu yang berharga, otonomi dan individualisme pada setiap orang
c.
Resolusi dalam
menerapkan dinamisasi terhadap orang lain
Filosofi ulang yang
dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan persiapan menjadi orang
tua.
2. The
Recipient
Perawat
atau bidan memberikan intervensi kepada individu disesuaikan dengan situasi dan
kebutuhan masing-masing klien.
Recipient meliputi wanita, keluarga, dan masyarakat. Perempuan menurut masyarakat oleh masyarakat tertentu tidak
mampu memenuhi kebutuhannya.
Wiedenbach
sendiri berpandangan bahwa recipient adalah individu yang berkompeten dan mampu
melakukan segalanya sendiri, sehingga bidan atau perawat memberi pertolongan
hanya apabila individu tersebut mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
sendiri.
Contoh kasus :
Bidan L memberikan
informasi mengenai cara memandikan bayi dengan benar, cara memberikan ASI pada
bayi dengan benar, cara memberikan pola tidur dan menidurkan bayi dengan benar
pada Ny. L beberapa hari setelah bersalin. Hal tersebut bertujuan agar ibu
dapat melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan bidan secara terus menerus.
3. The
Goal or Purpose
Tujuan
asuhan adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Disadari bahwa
kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menemukan goal. Bila
sudah menemukan kebutuhan ini, maka dapat diperkirakan goal yang akan dicapai
dengan mempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis yang
berbeda dari kebutuhan yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik, emosional atau psikologis.
Untuk bisa mengidentifikasi kebutuhan pasien, bidan harus menggunakan mata,
telinga, tangan, serta pikirannya.
Contoh kasus :
Bidan
U melakukan
tindakan atau intervensi hanya pada saat Ny. U mendapat
kendala yang menyebabkan Ny.
U tidak dapat memenuhi kebutuhan secara
memuaskan.
4. The
Means
Untuk
mencapai tujuan dari asuhan kebidanan, Wiedenbach menentukan beberapa tahap,
yaitu :
a.
Identifikasi kebutuhan
klien, memerlukan keterampilan dan ide
dari seorang bidan. Misalnya, sebelum menentukan
tindakan atau intervensi, seorang bidan harus melakukan pengumpulan data yang
berupa riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, riwayat pernikahan klien.
Contoh kasus :
Bidan melakukan
pendataan pada seorang ibu hamil 6 bulan yang mengalami keluhan tidak adanya
dorongan-dorongan (tendangan-tendangan) yang dilakukan bayi didalam kandungan.
Pendataan tersebut meliputi riwayat kesehatan, riwayat kehmilan, riwayat
persalinan, riwayat pernikahan. Pendataan tersebut bertujuan agar tujuan
mengidentifikasi dapat terpenuhi dan identifikasi menjadi lebih rinci.
b.
Ministration, yaitu
memberikan dukungan dalam pencarian pertolongan yang dibutuhkan. Seorang bidan
memberikan asuhan dukungan perencanaan untuk menemukan pertolongan yang tepat
pada kasus yang di alami
klien.
Contoh kasus :
Seorang klien ingin
melakukan KB. Maka seorang bidan dapat memberikan obat serta penanganan yang
tepat.
c. Validation,
mengecek apakah bantuan yang diberikan
oleh bidan merupakan bantuan yang dibutuhkan klien.
Contoh kasus :
Ada seorang ibu pasca
melahirkan, jika ibu belum sanggup melakukan aktifitas sendiri, seorang bidan
wajib mendampingi ibu sesuai kebutuhannya, seperti membantu personal hyginenya.
d. Coordination,
koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Seorang bidan membangun komunikasi dengan klien dan keluarga klien agar dapat
mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang sesuai untuk klien.
Contoh kasus :
Seorang Bidan meminta
seorang ibu untuk melakukan pemeriksaan USG pada dokter. Hal tersebut disetujui
oleh ibu. Pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui posisi kepala rahim
karena, bidan kesulitan untuk menemukan posisi tersebut. Pasien pun sangat
memerlukan informasi USG tersebut demi kelancaran proses persalinan yang akan
dihadapinya nanti.
Untuk
bisa membantu pasien, bidan harus mempunyai :
a.
Pengetahuan, artinya agar bidan bisa
memahami kebutuhan dan kelainan-kelainan pada pasien.
b.
Penilaian, artinya bidan mampu mengambil
keputusan dalam memberikan tindakan kepada klien.
c.
Keterampilan, artinya bidan memiliki
keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pasien.
5. Framework
Framework adalah kerangka kerja yang terdiri dari
lingkungan sosial, organisasi, dan profesional. Bahwa dalam kehidupan
sehari-hari bidan tidaklah bekerja sendiri namun, ia juga memerlukan tenaga
kesehatan yang lainnya atau disebut managemen team.
Contoh kasus :
Seorang bidan desa
melakukan penyuluhan pada ibu-ibu hamil di desa tersebut. Penyuluhan tersebut
dibantu oleh teman-teman bidan yang lain serta ditolong oleh beberapa perawat
yang membantu menyampaikan beberapa hal penting pada ibu-ibu hamIL.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
The Agent : bidan,
perawat, atau tenaga kesehatan yang lain.
2.
The Recipent : Individu,
keluarga, masyarakat.
3.
The Goal : tujuan dari
intervensi.
4.
The Means : metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
5.
Tha Framework : keragka
kerja (organisasi sosial, lingkungan sosial, dan professional).
Serta
terdapat 4 tahap untuk mencapai tujuan dari asuhan kebidanan, antara lain :
1.
Identifikasi kebutuhan
klien.
2.
Validation, mengecek
apakah bantuan yang diberikan merupakan bantuan yang dibutuhkan.
3.
Ministration, yaitu
memberi dukungan pencarian pertolongan yang dibutuhkan.
4.
Coordination,
koordinasi sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan klien.
B.
Saran
Demikianlah
makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia kami tidak
lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami
sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Sujianti,
Susanti,2009. Konsep Kebidanan,Nuha
Medika, Yogyakarta.
https://www.scribd.com/doc/245262424
https://www/scribd/com/doc/214986084
https://ml.scribd.com/doc/90132695/konsep-kebidanan
https://plus.google.com/115946690403153773019/posts/bfrkHBSulGz
Komentar
Posting Komentar