NO
|
BUTIR
YANG DINILAI
|
A
|
SIKAP
DAN PERILAKU
|
1
|
Menyambut dan memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga dengan
sopan dan ramah
|
2
|
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
|
3
|
Merespon reaksi pasien dengan tepat dan kontak mata
|
4
|
Mencuci tangan dengan tekhnik 7 langkah sebelum dan sesudah tindakan
Mencuci tangan bersih dengan
sabun dibilas dengan air mengalir kemudian dikeringkan dengan handuk bersih
dan kering
|
B
|
ISI
|
5
|
Memastikan kandung kencing pasien kosong
|
6
|
Menyiapkan alat dan meletakkan secara ergonomis ke dekat pasien
|
7
|
Meminta pasien untuk berbaring di atas tempat tidur dengan posisi
kaki sedikit fleksi
Posisi kaki sedikit fleksi
untuk mengurangi ketegangan pada perut ibu
|
8
|
Meminta izin bahwa akan dilakukan pemeriksaan abdomen
|
9
|
Membuka pakaian pasien yang menutupi bagian perut dan memakaikan
selimut
Membuka pakaian pasien sampai
daerah perut terlihat keseluruhan
|
10
|
Melakukan pemeriksaan inspeksi pada daerah perut pasien
Melihat apkah adakah luka bekas
operasi, mengamati linea dan striae gravidarum, mengamati bentuk pembesaran
perut pasien
|
11
|
Menghangatkan kedua tangan untuk menyesuaikan suhu tangan dengan suhu
tubuh pasien
Menghangatkan kedua tangan
dengan cara kedua tangan saling diusap-usapkan
|
12
|
Mengukur tinggi fundus uteri
a.
Menggunakan metlyne
b.
Diukur dari tepi atas simfisis sampai dengan
fundus
c.
Diukur dengan cara BUTA (metlyn dalam posisi
terbalik)
Prinsip bahwa
pengukuran TFU dari tepi atas simfisis sampai dengan fundus
|
13
|
Mengukur TFU dengan menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukur dan
melakukan palpasi Leopold I dengan cara memposisikan pasien dengan kaki
ditekuk (sedikit fleksi) kemudian kedua tangan teruji meraba bagian fundus
Memposisikan pasien dengan kaki
ditekuk kemudian melakukan pengukuran TFU dengna memperkirakan TFU berada
pada setiap minggu kehamilan dihubungkan dengan simfisis pubis wanita, umbilikus
dan ujung dari px dan menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukur, kemudian
melakukan Leopold I dengan cara kedua tangan teruji mengumpulkan uterus
pasien kebagian tengah sampai kedua tangan tersebut meraba bagian fundus
uteri
|
14
|
Melakukan palpasi Leopold II dengan cara tangan diletakkan pada sisi
samping kanan dan kiri perut pasien untuk menentukan bagian janin yang
terletak pada sisia kanan dan kiri perut pasien
Letakkan telapak tangan kiri
pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut
lateral kiri pasien secara sejajar dan pada ketinggian yang sama, mulai dari
bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan
kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rassakan adanya bagian yang
rata dan memanjang (punggung) dan bagian-bagian kecil (ekstremitas)
|
15
|
Melakukan Leopold III dengan satu tangan meraba bagian bawah rahim
dan tangan yang lain bisa sambil memfiksasi fundus
Satu tangan pada bagian bawah
rahim menentukan bagian ternedah janin (bagian keras, bulat, melenting, dan
hampir homogen, adalah kepala bayi, sedangkan tonjolan yang lunak, tidak
melenting, dan kurang simetris adalah bokong), tangan yang satu memfiksasi
fundus uteri
|
16
|
Melakukan Leopold IV
a.
Memposisikan pasien dengan kaki di luruskan
b.
Teruji menghadap ke arah pasien
c.
Kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian
bawah rahim (tepi atas simfisis)
d.
Raba dengan sedikit menekan untuk menilai
bagian ternedah janin sudah masuk PAP atau belum masuk PAP
Letakkan ujung telapak tangan
kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan berada pada tepi atas simfisis,
temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus, perhatikan sudut yang dibentuk oleh
jari-jari kiri dan kanan (konvergen atau divergen)
|
17
|
Menghitung DJJ :
a.
Menetukan punctum maskimum
b.
Menggunakan arloji/jam tangan/jam dinding
c.
Teruji sambil memegang jari ibu/pasien untuk
membedakan bunyi DJJ dengan nadi ibu
d.
Tempelkan
ujung stetoskop monoaural (Leanec) pada dinding perut pasien yang sesuai
dengna posisi punggung janin (bagian yang memanjang dan rata). Teruji
menempalkan telinga pada Leanec dan dengarkan bunyi jantung janin (pindahkan
tiitk dengar apabila pada titik pertama bunyi jantung janin yang terdengar
kurang jelas, upayakan untuk mendapatkan punctum maksimum). Apabila dinding
perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi jantung janin,
pindahkan ujung Leanec pada dinding perut yang relatif tipis yaitu sekitar 3
cm dibawah pusat(sub umbilikus).
Dengarkan dan
hitung bunyi jantung janin satu menit penuh
|
18
|
Merapikan pasien dan mengembalikan posisinya senyaman mungkin
|
19
|
Merapikan peralatan kembali
|
C
|
TEKHNIK
|
20
|
Teruji melaksanakan secara sistematis
|
21
|
Menjaga privasi pasien
|
Komentar
Posting Komentar