Perubahan fisik selama masa
remaja dibagi menjadi beberapa tahap :
1.
Perubahan
Eksternal
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan yang terjadi dan dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan tersebut ialah :
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya.
Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).
Perubahan berat badan mengikuti jadual yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian-bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak.
Ketidak seimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidak idealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik / gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan yang tubuh yang baik. Misalnya badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu pandang.
d. Organ Seks
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
e. Ciri – ciri Seks Sekunder
Ciri – ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
Ciri – ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
2. Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah :
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah :
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-oto di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun ; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian.
d. Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidak seimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada masa awal puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
·
Kondisi –
Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya.
Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
a. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
b. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup.
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
c. Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
d. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki.
e. Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
f. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.
g. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah ; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Gunarsa (1989) merangkum
beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan
pada diri remaja, yaitu:
1.
Kecanggungan
dalam pergaulan dan kelakuan dalam gerakan.
2.
Ketidakstabilan
emosi.
3.
Adanya perasaan
kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4.
Adanya sikap
menentang dan menentang orang tua.
5.
Pertentangan di
dalam dirinya seiring menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangan dengan
orang tua.
6.
Kegelisahan
karena banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup emenuhi semuanya.
7.
Senang
bereksperimentasi.
8.
Senang
bereksploirasi/
9.
Kecenderungan
membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok. Berdasarkan tinjauan
teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya
perubahan- perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam
aspek kognitif, emosi, sosialdan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja
mampu mengatasi transisi ini dengan baik,namun beberapa remaja bisa jadi
mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dansosial. Beberapa
permasalahan remaja yang muncul biasanya
banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini
dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
PERUBAHAN
PSIKOLOGIS REMAJA
1. Siapa
Remaja itu?
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun
= masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun
= masa remaja akhir.
2.
Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja
A. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase
remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan
berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat
tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja
akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya
(Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan
terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni
:
a. Ciri-ciri
Seks Primer
Perkembangan
psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis,
pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ
seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami
“mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat
pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk
kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche”
(menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit
kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung. Psikologi
remaja
b. Ciri-ciri
Seks Sekunder
Perkembangan
psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi
kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria
mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki,
ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria
berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja
wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada
ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal
memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga
menjadi wanita dewasa secara proporsional.
B. Perkembangan
Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan
otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan
kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Secara intelektual remaja mulai
dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b. Berfungsinya kegiatan kognitif
tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan,
serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
e. Memikirkan masa depan, perencanaan,
dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
g. Wawasan berfikirnya semakin meluas,
bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
Remaja
mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah,
sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yang berkembang di lingkungan yang
kurang kondusif, kematangan emosionalnya terhambat. Sehingga sering mengalami
akibat negatif, misalnya : psikologi remaja
1) Agresif : melawan, keras kepala,
berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2) Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam,
senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat
terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang
kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
3) Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta,
kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan
menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
4) Mengendalikan emosi : tidak mudah
tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi
kegagalan secara sehat dan bijak
D. Pekembangan
Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah
mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian
positif dari orang lain). psikologi remaja
E. Perkembangan
Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan
kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki
sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama
hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah
sikap comformity yaitu
kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat.
Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan,
kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
F. Perkembangan
Kepribadian Psikologi Remaja
Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya
identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja
mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau
mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan.
Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja)
adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin dewasa,
membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula.
2) Kematangan seksual berimplikasi
kepada dorongan dan emosi-emosi baru.
3) Munculnya kesadaran terhadap diri
dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya.
5) Munculnya konflik-konflik sebagai akibat
masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat
memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri.
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati dalam
berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan untuk
menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika masyarakat,
kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
G. Perkembangan
Kesadaran Beragama
Iman
dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana
perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan
perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti
nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke
dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis
kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memperdulikan
nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di
sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan
ujian
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar