PUBERTAS
Pubertas adalah perubahan cepat pada
kematangan fisik yang meliputi perubahan tubuh dan hormnal yang terutama
terjadi pada masa remaja awal.
Proses organis yang paling penting pada masa ini adalah, kematangan seksual. Pada saat pertumbuhan ini mengalami suatu krisis yaitu kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani. Terkadang harmoni dan fungsi-fungsi motorik juga terganggu, akan terlihat gejala-gejala tingkah laku seperti, canggung, kaku-kikuk, muka tampak kasar dan buruk.
Kematangan seksual sekalipun bersifat biologis namun menentukan sekali sikap, yaitu faktor psikis anak terhadap diri sendiri dan konstitusi tubuhnya.
Anak mulai menaruh minat besar terhadap keadaan dirinya, misalnya dengan
bersolek. Hal ini dilakukan untuk memupuk harga diri dan eksistensi dirinya
selaku wanita.
Berikut, hal
yang dialami anak gadis pada masa puber:
1)
MIMPI
BASAH (DAY DREAMING)
Gelora cinta aka gadis yang tidak selalu
ditujukkan pada objek yang riil namun, bisa mengarahkan objek cintanya hanya
dalam imaginasi (khayalan).
Istilah mimpi basah atau datang bulan,
menandkan kematangan seorang remaja, mimpi basah merupakan pengeluaran cairan
sperma yang terjadi secara amaia, sperma ini di prodksi oleh testis, yang
merupakan salah satu organ reproduksi laki-laki, ketika alat reproduksi ini
sudah mulai matur (matang) maka testis akan mulai bereproduksi. Mimpi basah
akan terjadi pada laki-laki berusia 9-14 tahun, umumnya terjadi secara periodik
berkisar sekitar 2-3 minggu sekali.
2) RASA MALU BERLEBIHAN
Setiap manusia haruslah memiliki
rasa malu, karena rasa malu merupakan salah satu control dalam kehidupan
seseorang, tetapi apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak masuk akal maka
itu akan menjadi masalah. Karena rasa malu berlebihan akan menghambat kehidupan
sosial seseorang yang sekaligus bisa berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan
dalam hidup dan kehidupan seseorang. Rasa malu juga merupakan kombinasi dari
kegugupan sosial dan pengkondisian sosial, rasa malu dan rendah diri memiliki
keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa malu yang di
sebabkan karena dia merasa rendah diri, rasa malu juga dapat di gambarkan
semacam perasaan tidak nyaman, sementara orang yang menderita rendah diri
apabila orang tersebut kurang berharga di banding dengan orang lain.
Di bawah ini beberapa cara
menghilangkan rasa malu berlebihan:
·
Kenalilah
rasa malu itu, apa yang membuat kamu merasa malu,apakah keadaan fisik,atau
hal-hal yang bersifat psikologis.
·
Berhentilah
menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu. Sadarilah bahwa rasa malu itu
bersumber dari dalam diri sendiri bukan dari luar, namun jangan pernah
menjalakan diri sendiri.
·
Ketika
sedang mengalami rasa malu, amatilah reaksi tubuh kamu, apakah kamu merasa
tidak nyaman, gelisah, serba salah, tangan gemetar, atau reaksi fisik
lainya. Telusurilah apa yang menyebabkan perasaan negatif itu muncul.
·
Kenalilah
kelemahan kamu, apa yang membuat kamu merasa malu, karena semua orang memiliki
kelemahan, tidak ada orang yang sempurna namun sebisa mungkin kita mencoba
memperbaiki kelemahan tersebut.
·
Kenal
dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan kamu,karena seseorang selain
memiliki kelemahan pasti memiliki kelebihan,dan kelebihan itu merupan modal
untuk percaya diri.
·
Apabila
kamu merasa perasaan malu itu benar-benar di luar control maka berkonsultasilah
dengan seorang yang berpengalaman dan kamu percayai.langkah terahir adalah
jumpai psikolog untuk meminta solusi permasalahan.
·
Lawan
rasa malu dengan berusaha bersikap lebih santai,karana rasa malu berlebihan
akan membuat kita kelihatan kaku dan konyol.
·
Tampilkan
sisi terbaik,toljolkan kelebihan yang di miliki.
·
Jangan
takut akan penolakan dan cacian,jika di awal mental kita sudah jatuh,maka dapat
di pastikan penampilan tidak akan maksimal.
·
Pelajari
situasi,jangan sampai rasa malu,justru membuat kita terjebak dalam
situasi,harus belajar untuk tetap tenang,dan pelajari apa yang sedang terjadi.
3) ANTAGONISME SOSIAL
Pada usia remaja 14/15 tahun sampai
17/18 tahun, percepatan pertumbuhan fisik sangat menonjol dan kematangan fungsi
layaknya orang dewasa akan timbul. Gejolak emosional, sebagai penyertaan
perkembangan fisik sering terjadi begitu ekstrim sehingga menyulitkan remaja
sendiri maupun lingkungannya. Konflik dengan orang tua, teman sebaya, umumnya
akan berkembang yang sering di tandai oleh satu sisi kebutuhan untuk mandiri,
sedangkan di sisi lain ketergantungan baik moril maupun materiil masih sangat
besar terutama pada orang tua.dan pada kenyataannya remaja merasa belum yakin
akan kebutuhan otonomi sehingga remaja sering di hadapkan pada situasi
frustrasi.
4) ANTAGONISME SEX
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai
suatu perasaan tidak senanag atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex,
yang di aplikasikan dalam sikap dan prilaku. Seorang yang mengalami hambatan
sexual, tidak dapat merasakan ataupun membedakan, antara jender yang ada pada
dirinya.
Faktor-Faktor terjadinya antagonism sex
:
·
Meskipun
dia seorang laki-laki atau perempuan tidak normal yang sering kita sebut dengan
gay atau lesbi, maka dia tidak akan menikmati fantasi seksual yang normal dan
dia akan gagal menikmati fantasi sexual pada dirinya.
·
Memiliki
hambatan nafsu sex dengan lawan jenis
·
Trauma
perkosaan atau melihat kejadian penyiksaan yang berhubungan dengan sex.
·
Mendengar
ceritra-ceritra tentang sex yang tidak jelas, dan yang ada hanya informasi yang salah tentang sex (ketidak
tahuan tentang info sex).
·
Hubungan
keluarga dan lingkungan yang buruk, di mana beberapa orang tua
mengajarkan anak gadisnya untuk mempercayai sex adalah sesuatu yang buruk,
kegiatan yang memalukan, di mana seseorang berbuat sekehendak hatinya, sex
tidak pernah di bicarakan terbuka dalam keluarga.
·
Kesehatan
yang buruk, mengalami penyakit fisik dan mental, namun ini kemungkinannya
sangat kecil.
5) KURANG PERCAYA DIRI
Kurang percaya diri atau rendah diri
adalah perasaan menganggap terlalu rendah pada diri sendiri. Orang yang rendah
diri berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti.
Ciri kurang percaya diri:
· Selalu menyendiri dan menarik diri
dari pergaulan (bersifat introfert)
· Selalu ragu dalam bertindak
· Tidak dapat bersaing positif,
seperti persaingan kepandaian, dan kegiatan lainnya.
Secara psikologi kurang percaya diri di sebabkan oleh:
a. Overprotected
Anak yang selalu di kekang, kurang
diberi kebebasan untuk mengaktualisasi diri, merasa independen atau menerima
keputusan sikapnya sendiri. Mereka merasa takut untuk berbuat salah akibatnya
banyak hal yang membuat mereka ragu untuk melakukan sesuatu bahkan membuat si
remaja menjadi tidak mau untuk melakukannya.
b. Terlalu dibiarkan.
Tampaknya akan membuat anak
melakukan banyak hal dan menjadikannya PD. Namun hal ini bisa sebaliknya jika
kebebasan yang di dapatkan tampa arah dan bimbingan mereka akan merasa dirinya
tidak di butuhkan, bahkan seperti di buang begitu saja oleh keluarganya,
sehinga mereka merasa kosong dan tidak memiliki hubungan emosional yang baik.
c.
Perfeksionis.
Kita adalah manusia yang juga memiliki kelemahan, menuntut
kesempurnaan untuk seorang anak tanpa di barengi pengertian, anak akan menjadi
takut untuk berbuat dan takut untuk tidak sempurna.
d.
Sering
di kritik dan di kecewakan.
Kritik merupakan hal yang wajar, akan tetapi harus ada
solusi dan alasan, demikian pula dengan di kecewakan, berilah alasan dan
sebab-sebab kenapa harus di kritik, kita juga harus memberikan pujian sebagai
sisi positif penyeimbang.
e.
Mencontohi
lingkungannya.
Arahkan mereka agar jika mencari panutan sebaiknya fahami
dulu sikap-sikap orang yang akan di panut.jangan menerima mentah-mentah.
6) PERCAYA DENGAN KETIDAKMAMPUAN
Dengan terlihat tegang dan putus asa kemudian mengatakan
“Aku tidak sangup”, “Aku tidak bisa” dan kalimat-kalimat penolakan lainya,
karena takut gagal kemudian di marahi dan di kucilkan. Akhirnya, lama kelamaan
mereka benar-benar merasa tidak mampu.
Hal-Hal yang Perlu Dilakukan terhadap Orang yang Kurang
Percaya Diri :
a) Memberi pengertian.
Komunikasi adalah kuncinya, ajak mereka
berfikir rasional, kenapa harus melakukan tugas ini, mengapa harus bersikap
seperti ini, kenapa harus merubah penampilan, dan lain-lain.
b) Beri pujian.
Memberi pujian sangat penting untuk
memotivasi mereka. Pujian dan kritik harus proposinal (memiliki kadar yg sama).
Ingat bahwa remaja belum matang dan perlu bimbingan.
c) Beri contoh.
Tunjukan kepada mereka orang-orang
yang sukses, dan berhasil karena mereka Percaya Diri, walaupun kadang-kadang
secara fisik mereka tidak cantik,t api bisa juga pintar dan memiliki kelebihan.
Hal-Hal yang dilakukan untuk
Mengatasi Kurang
Percaya Diri:
·
Menciptakan
definisi diri positif
Membuat kesimpulan yang positif
tentang diri sendiri, belajar melihat bagian-bagian positif dalam diri,
menghentikan opini negatif dalam diri.
·
Memperjuangkan
keinginan yang positif
·
Mengatasi
masalah secara positif
·
Memiliki
model teladan yang positif
7) SIKAP TIDAK TENANG
Sikap tidak tenang adalah suatu
keadaan ketidak seimbangan emosi, yang manifestisinya kepada tingkah laku,
yaitu gelisah, banyak tingkah, mudah berubah-ubah. Kebiasaan remaja ketika
mengalami hal ini adalah, tidak bisa duduk atau berdidri dengan tenang dalam
waktu yang lama, hal ini di sebabakan oleh tidak adanya control emosi, sehinga
fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.
8) MERASA BOSAN
Merasa bosan adalah perasaan jemu
atau mengalami hal-hal yang sama berulang ulang. Anak pada saat memasuki
puberitas akan merasa jenuh dengan rutinitas yang di jalaninya sehari-hari
terus menerus dengan kegiatan yang sama. Hal ini di sebabkan perubahan fisik
dan psikis yang semakin hari semakin berkembang sehinga perubahan fisik yang
tidak seimbang mempengaruhi psikis anak tersebut.
9) KEINGINAN UNTUK MENYENDIRI
Anak pada masa perkembanganya
terkadang membutuhkan space (tempat) untuk menyendiri, tidak berteman dan
mengasingkan diri dari kelompoknya ketika dia bermasalah dengan dirinya sendiri
atau bermasalah dengan teman sebayanya.anak pada masa puberitas cenderung
mengsingkan diri mana kala merasa ada hal yang kurang cocok dengan dirinya atau
(minder).
10) KEENGGANAN UNTUK BEKERJA
Keseganan untuk bekerja adalah,
tidak mau tidak sudi, atau rasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Ketika
masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, di mana pada masa
remaja sudah mulai di beri tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti
ini akan menjadi masalah, karena sebelumnya tidak terbiasa dengan pekerjaan
serius.
Kepada orang tua di harapkan agar
dapat:
1. Berkomunikasi untuk mengarahkan
remaja bahwa mereka sudah mulai belajar di beri tanggung jawab.
2. Memberikan kesempatan kepada remaja
untuk aktualisasi diri
3. Memberikan kesempatan kepada remaja
untuk bertanggung jawab dengan apa yang di lakukan
4. Konsisten dengan menerapkan
disiplin.
11) TERLALU SEDERHANA
Perubahan tubuh yang terjadi selama
masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya
karena takut orang-orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan
memberi komentar yang buruk. Contohnya, pada anak remaja ingin bernampilan
menarik dan seksi terutama pada anak perempuan supaya jadi pusat perhatian.
Akan tetapi, karena penampilannya seperti itu, misalnya dari segi pakaian yang
terbuka anak remaja sering mendapatkan komentar-komentar buruk dari lingkungan
sosialnya. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, anak remaja biasanya lebih
sederhana dalam segala hal terutama berpakaian agar tidak diberi cap yang buruk
di lingkungan sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar