MAKALAH
PERKEMBANGAN MASA KEHAMILAN
Dosen Pengampu : Lenna Meydianasari,SST,M.P.H
Disusun oleh : (Kelas B12.2)
Ardianti 15140082
Irma Atika Puspa 15140100
Cindy Larasati 15140108
Amelia Dwi Saputri 15140101
Septiyani Marinda 15140104
Tuti, Yusika, vero, Ela, Lala, Nurma, Rina, Martha, Agus
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
UNINERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq,
hidayah serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERKEMBANGAN MASA KEHAMILAN” ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah
satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini telah diatur sedemikian rupa
oleh Sang Pencipta yakni Allah SWT. Tidak terkecuali makhluk yang menempatinya,
khususnya manusia. Bahkan sejak lahir hingga mati semuanya telah diatur.
Termasuk didalamnya mengenai kelahiran, rizki, jodoh, dan kematian sudah
ditentukan semenjak seseorang masih dalam kandungan ibunya. Al-Qur'an pun turut
membahas mengenai masalah tersebut khususnya tentang perkembangan manusia
ketika masih di dalam rahim ibu. Untuk itu sebagai umat muslim yang
meyakininya, selayaknya mempelajari dan memahami hal tersebut. Mungkin makalah
ini dapat sedikit membantu dalam mengenal dan mempelajarinya.
Namun sebagai penulis, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sangat diperlukan penulis demi kesempurnaan penulisan makalah
berikutnya.
Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari
pembaca sekalian.
Yogyakarta, 28 November 2015
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................
A.
Latar
Belakang............................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan
Pembuatan Makalah......................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................
1)
Pengertian
Kehamilan........................................................................ 2
2)
Tanda-Tanda Kehamilan.................................................................... 2
1.
Haid Berhenti...............................................................................
2
2.
Rasa
Mual dan Muntah................................................................ 3
3.
Rasa
Lelah dan Lesu.................................................................... 3
4.
Lebih
Sering Kencing.................................................................. 3
5.
Panca
Indra.................................................................................. 3
6.
Gangguan
Sembelit...................................................................... 4
7.
Puting
Payudara
Lebih
Lembut.................................................... 4
8.
Muncul
Flek
dan Kram................................................................. 4
9.
Naiknya
Temperatur
Basal
Tubuh................................................ 4
3)
Perkembangan Kehamilan.................................................................. 5
A.
PerkembanganSistem
Organ Fetus..................................................... 5
B.
Sistem Pernafasan............................................................................... 5
C.
Fungsi Pernafasan dalam Kaitannya dengan Fungsi
Kardiovaskuler................................................................................... 5
D.
Sistem Sirkulasi.................................................................................. 6
E.
Sistem Sirkulasi dan Hematologi....................................................... 7
F.
Pembentukan Sel-Sel Darah............................................................... 9
G.
Kelenjar Endoktrin............................................................................. 9
H.
Perkembangan Sistem Saraf...............................................................
13
BAB 3 PENUTUP...................................................................................
A.
Kesimpulan.........................................................................................
15
B.
Saran..................................................................................................
15
BAB 1
PENDAHULUAN
A)
Latar Belakang Masalah
Secara biologis hidup itu di
mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung
selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari waktunya,
periode kehamilan merupakan periode perkembangan manusia yang
sangat singkat, tetapi justru pada periode inilah di pandang terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu.
Perkembangan manusia di mulai
pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada pembuahan telur oleh spermatosoma.
Bila spermatosoma laki-laki (sperma) memasuki dinding telur (ovum) wanita
terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot.
Karena itu, kehamilan bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi
juga merupakan periode yang sangat menentukan.
B)
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan kehamilan ?
2. Apa
saja tanda-tanda kehamilan pada wanita ?
3. Bagaimanakah
perkembangan janin semasa kehamilan ?
C)
Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah
1. Agar
pembaca dapat mengetahui tentang kehamilan.
2. Agar
pembaca mengetahui dan memahami tanda-tanda kehamilan yang terjadi pada setiap
wanita.
3. Agar
pembaca dapat mengetahui oerkembangan janin selama masa kehamilan secara lebih
rinci.
BAB 1
PENDAHULUAN
A)
LATAR
BELAKANG MASALAH
Secara biologis hidup itu di
mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini pada umumnya berlangsung
selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat dari waktunya,
periode kehamilan
merupakan periode perkembangan manusia yang sangat singkat, tetapi justru pada
periode inilah di pandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri
individu.
Perkembangan manusia di mulai
pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada pembuahan telur oleh
spermatosoma. Bila spermatosoma laki-laki (sperma) memasuki dinding telur
(ovum) wanita terjadi konsepsi dan terbentuknya zigot.
Karena
itu, kehamilan
bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan.
B)
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
yang dimaksud dengan kehamilan ?
2.
Apa
saja tanda-tanda kehamilan pada wanita ?
3.
Bagaimanakah
perkembangan janin semasa kehamilan ?
4.
Bagaimanakah perubahan-perubahan kelenjar endoktrin
semasa kehamilan ?
5.
Bagaimanakah struktur sirkulasi darah dan hematologi pada
janin ?
6.
Bagaimanakah perkembangan sistem saraf pada janin semasa
dalam kehamilan ?
C)
TUJUAN DAN
MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
1.
Agar
pembaca mengetahui tentang kehamilan.
2.
Agar
pembaca mengetahui dan memahami tanda-tanda kehamilan yang terjadi pada setiap
wanita.
3.
Agar
pembaca dapat mengetahui perkembangan
janin semasa kehamilan secara lebih rinci.
4.
Agar pembaca mengetahui perubahan-perubahan kelenjar
endoktrin semasa kehamilan.
5.
Agar pembaca mengetahui struktur sirkulasi darah dan
hematologi janin.
6.
Agar pembaca mengetahui perkembangan sistem saraf yang terjadi pada janin di masa kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1) PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan merupakan proses yang
alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal
adalah bersifat fisiologis bukan patologis. Kehamilan juga merupakan proses
alamiah untuk menjaga kelangsungan peradaban manusia. Kehamilan baru bisa
terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan
terjadinya menstruasi.
Proses kehamilan :
a) Ovum yang telah
dipersenyawakan akan bertumbuh dan berkembang.
b) Ibu tidak mengalami haid
biasa semasa hamil.
c) Fetus hidup dalam pundi
amnion.
2) TANDA-TANDA KEHAMILAN
1. Haid
Berhenti
Haid berhenti
adalah tanda kehamilan yang pertama. Jika merasa haid yang datang terlambat
beberapa hari, segeralah melakukan pemeriksaan sendiri atau meminta tolong
dokter. Pada saat haid berhenti
terjadi pebuahan di rahim
ibu.
Pembuahan ialah
masuknya sel sperma kedalam sel telur. Sebelum bertemu dengan sel telur,
sel-sel sperma telah melakukan perjalanan panjang. Berjuta-juta sel sperma yang
berhasil dikeluarkan ketika ejakulasi 90% nya sudah mulai akan mati. Sisa dari
sel-sel sperma yang bertahan terus melakukan perjalanan ke mulut rahim, rongga Rahim,
rongga saluran telur, dan mencapai ujung saluran telur yang lebar untuk bertemu
dengan sel telur. Pada saat ini, hanya
tinggal beberapa ratus ribu sel-sel sperma yang dapat mencapai saluran telur.
Setelah bertemu sel telur, sel-sel
sperma tersebut berusaha menembus dinding sel telur untuk mengadakan pembuahan
tetapi hanya satu sperma yang bisa menembus sel telur. Hasil pembuahan akan
menetap disaluran telur selama dua sampai tiga hari untuk kemudian berjalan
menuju Rahim. Dalam perjalanannya ini zigot berkembang menjadi embrio dan terus
melakukan pembelahan diri menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, dan enam
belas sel yang disebut morula. Setelah
enam hari dan sampai dirongga rahim, hasil konsepsi tadi sudah mulai mencapai
stadium blastula. Sekitar hari keenam atau ketujuh setelah konsepsi, embrio
akan membenamkan diri ke dalam dinding rahim wanita. Pada saat inilah dapat
dipastikan telah terjadi kehamilan. Kondisi ini terjadi dua minggu setelah
ovulasi, sehingga wanita tidak mengalami haid.
2. Rasa
Mual dan Muntah
Rasa
mual ini muncul karena adanya peningkatan hormonal. Dapat diatasi
dengan makan makanan yang mudah dicerna. Diawal kehamilan, kebanyakan wanita
hanya sedikit meningkat berat badannya dan ini tidak mempengaruhi perkembangan
bayi. Keluhan mual muntah akan menghilang pada akhir trisemester pertama.
3. Rasa
Lelah dan Lesu
Gejala
hamil yang paling umum dalam delapan sampai sepuluh minggu pertama adalah rasa
lelah. Saat
hamil, tubuh mengalami perubahan metabolisme yang signifikan. Seluruh tubuh
anda melakukan penyesuain terhadap proses baru bertumbuhnya janin baik secara
fisik maupun emosional. Bagi 90% wanita, kelelahan akan pergi saat usia kehamilan 12 minggu.
4. Lebih
Sering Kencing
Ibu hamil lebih sering kencing
karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih (urinary bladder)
dan perubahan hormonal.
5. Panca
Indra
Sebagai
pertanda kehamilan,
sering kali wanita merasakan dirinya sangat sensitif terhadap aroma atau
makanan tertentu. Keinginan yang aneh-aneh mulai bermunculan, misalnya ingin
makanan asem padahal biasanya ia tidak suka asem. Selain itu, banyak wanita
juga lebih peka secara emosi.
6. Gangguan
Sembelit
Pada awal kehamilan buang air besar menjadi
sulit dan tidak lancar karena hormon
progesteron yang diproduksi pada masa
kehamilan menyebabkan usus
halus lebih lentur dan menjadi kurang efesien. Akibat meningkatnya hormon
kehamilan juga akan mempengaruhi perkembangan kelenjar susu.
7. Puting
Payudara Lebih Lembut
Sebagai
pertanda kehamilan, payudara dan putingnya menjadi lembut, tepatnya sekitar
tiga pekan setelah perubahan. Bisa jadi payudara
terasa bengkak, serupa dengan saat menjelang haid. Daerah areola, yakni
daerah gelap yang mengelilingi puting payudara, mulai menjadi lebih gelap dan
diameternya membesar.
8. Muncul
Flek dan Kram
Saat
ibu hamil, biasanya
ditandai dengan munculnya flek merah muda dicelana dalam yang terjadi saat
implantasi, manakala embrio menempel di dinding uterus. Hal ini terjadi sekitar
8-10 hari setelah ovulasi, sedikit lebih awal dibanding datangnya waktu haid
dan waktunya lebih pendek ketimbang haid normal.
Kram juga umum
terjadi pada awal kehamilan sampai kehamilan
trimester ke dua.
9. Naiknya
Temperatur Basal Tubuh
Tanda
kehamilan yang lain adalah meningkatnya suhu basal tubuh. Saat terjadinya
pembuahan, ovum dibuahi di tuba
falopi, dan membutuhkan sekitar seminggu untuk ke rahim dimana ovum
terbuahi akan menempel disana. Jika diukur pada saat ini, bisa dipastikan suhu
basal tubuh anda meningkat.
3) PERKEMBANGAN KEHAMILAN
A. PERKEMBANGAN
SISTEM ORGAN FETUS
Sekitar 1 bulan
setelah fertilisasi ovum, semua organ fetus telah terbentuk sebagian (minimal)
dan selama dua atau tiga bulan berikutnya organ telah terbentuk. Selanjutnya,
setelah bulan ke-empat organ-organ fetus sama dengan organ neonates.
Perkembangan struktur organ yang elbih kecil (struktur sel) lebih baik dan memerlukan
5 bulan kehamilan sisanya untuk menyempurnakan perkembangan. Bahkan ketika lahir,
beberapa struktur tertentu (sistem saraf, ginjal, dan hati) belum sempurna.
B. SISTEM
PERNAFASAN
Pergerakan
pernafasan berlangsung mulai pada akhir trisemester pertama kehamilan dimana
kehadiran alveoli mulai minggu ke 25 kehamilan, dan diisi dengan cairan
paru-paru.Pergerakan pernafasan sekejap dan sekejap tidak ada pada fetus
pertukaran gas berlaku antara tubuh janin dan plasenta.
Paru-paru berasal dari titik tumbuh
yang munncul dari faring yang bercabang, kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus. Proses ini berlanjut setelah kelahiran sampai
usia sekitar delapan tahun hingga jumlah bronkiolus dan alveolus akan
sepenuhnya bekembang, meskipun gerakan nafas janin mulai terlihat pada
trisemster kedua dan ketiga.
C. FUNGSI
PERNAPASAN DALAM KAITANNYA DENGAN FUNGSI KARDIOVASKULER
Oksigenasi
sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara. Jika terjadi
hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vase kontriksi. Keadaan ini
berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka untuk menerima oksigen yang
berada dalam alveoli sehingga terjadi penurunan oksigenasi jaringan yang akan
memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancara
pertukaran gas dalam alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru sehngga akan
mendorong terjadinya penigkatan sirkulasi limfe dan membantu mengghilangkan
cairan paru-paru serta merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar
rahim.
D. SISTEM
SIRKULASI
Penyesuaian
sirkulasi segera yang memungkinkan aliran darah yang adekuat melalui paru
adalah salah satu faktor penting selain mulainya pernafasan krtika lahir.Oleh
karena paru tidak berfungsi terutama selama kehidupan fetal, maka jantung fetus
tidak perlu memompa banyak darah melalui paru.Sebaliknya jantung fetus harus
memompa darah dalam jumlah besar melalui plasenta.
Sistem Sirkulasi
Fetal :
Pada gambar di
atas dapat dlihat, sebagaian besar darah yang masuk ke atrium kanan dari vena
kava atrior langsung berjalan lurus melalui permukaan posterior atrium kanan
dan kemudian melaui foramen ovale langsung masuk kedalm atrium kiri.Jadi, darah
yang di oksigenisasi baik dari plasenta masuk ke sisi kiri jantung bukan ke
sisi kanan jantung dan di pompa oleh ventrikel kiri terutama kedalam pembuluh
darah kepala dan anggota gerak bawah.
Darah
yang masuk ke atrium kanan dari vena kava superior kava superior langsung berjalan turun melalui
kutub trikuspidalis masuk kedalam ventrikel kanan. Darah ini terutama darah di
oksigenisasi dari daerah kepala fetrus, dan dipompa oleh ventrikel kanan masuk
kedalam ateria kulmonalis, kemudian terutama melalui duktus arteriosus masuk
kedalam aorta desenden dan melalui arterinya umbilikalis masuk ke plasenta,
tempat darah di deoksigenisasi mengalami oksigenisasi.
E. SISTEM SIRKULASI DAN HEMATOLOGI
Aliran
darah janin bermula dari vena
umbilikalis, akibat tahanan pembuluh paru yang besar (lebih tinggi dibanding
tahanan vaskuler sistemik = SVR) hanya 10% dari keluaran ventrikel kanan yang
sampai paru, sedangkan sisanya (90%) terjadi shunting kanan ke kiri melalui
duktus anteriosus Bottali.
Struktur pada
sirkulasi janin :
a) Vena
umbikalis.
Membawa darah
yang telah mengalami deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica
meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior.
b) Duktus
venosus.
Meninggalkan
vena umbikalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru
yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior.
c) Foramen
ovale.
Merupakan lubang
yang memungkinkan darah lewat atrium dekstra ke dalam ventrikulus sinistra.
d) Duktus
arteriosus.
Merupakan bypass yang
terbentang dari ventrikulus dekstra dan aorta desendens. Mengalirkan sebagian
besar darah dari vena ventrikel dekstra ke dalam aorta desenden untuk memasok
darah bagi abdomen, pelvis, dan ektremitas inferior.
e) Arteri
hipogastrika.
Dua pembuluh
darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada fenikulus
umbilicalis, arteri ini dikenal sebagai arteri umbikalis. Pada bagian dalam
tubuh fetus, arteri tersebut dikenal sebagai arteri hipogastrika.
f) Vena
cava inferior.
Mengalirkan
darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima
darah dari vena hepatica dan duktus venosus, serta membawanya ke atrium
dekstra.
g) Foramen
Ovale.
Memungkinkan
lewatnya sebagian besar darh yang mengalami oksigenasi dalam ventrikel dekstra
menuju ke atrium sinistra. Selanjutya, dari atrium sinistra, darah melewati
valvula mitralis ke ventrikel sinistra dan kemudian melalui aorta masuk ke
dalam cabang asendennya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas
superior. Dengan demikian hepar, jantung, dan serebrum menerima darah baru yang
mengalami oksigenasi.
h) Vena
cava superior
Mengembalikan
darah dari kepala dan ektremitas superior ke atrium dekstra. Darah ini bersama
sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula trikuspidalis
masuk ke dalam ventrikel dekstra.
i)
Arteria pulmonalis.
Mengalirkan
darah campuran ke paru-paru yang nonfungsional, dimana hanya memerlukan
nutrient sedikit.
j)
Arteri Hipogastrika.
Merupakan lanjutan dari
arteri iliaka interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung
lebih banyak oksigen dan nutrient yang dipasok dari peredaran darah maternal.
F. PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH
a) Sel-sel
darah berinti mulai dibentuk pada kantung kuning telur dan lapisan mesotel
plasenta sekitar minggu ke 3 perkembangan janin.
Satu minggu kemudian diikuti pembentukan sel-sel darah merah oleh mesenkim dan
endotel pembuluh darah janin.
b) Minggu
ke 6, hati mulai membentuk sel darah.
c) Pada
bulan ke 3 limpa dan jaringan limfoid tubuh mulai membentuk sel-sel darah
merah.
d) Pada
bulan ke 3 dan seterusnya sumsum tulang mulai semakin membentuk sel-sel darah
merah dan putih. Sementara itu,
struktur-struktur lain kehilangan kemampuannya untuk membentuk sel-sel
darah.
G. KELENJAR ENDOKTRIN
Pematangan
janin dan kelangsungan hidup neonates diatur oleh berbagai jenis hormon. Hal
ini bertujuan agar
seorang bayi dapat bertahan hidup baik di dalam Rahim maupun di luar Rahim.
Salah satu hormon yang berperan adalah hormon
yang dihasilkan dari kelenjar endokrin.
Kelenjar
endokrin adalah kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu karena sekresi yang dibuat
tidak meninggalkan kelenjarnya melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke
dalam darah yang beredar di dalam jaringan kelenjar. Kelenjar dari sistem endokrin
menghasilkan bahan-bahan kimia yang memengaruhi seluruh tubuh. Selama masa
kehamilan, banyak perubahan yang terjadi pada kelenjar ini. Tidak hanya
perubahan pada masa kehamilan, tetapi juga perubahan ketika bayi sudah lahir.
Kelenjar-kelenjar
endokrin terdiri dari :
a. Hipofisis
Anterior
Mulchahey
dan kawan-kawan (1987), dalam suatu tinjauan tentang ontogenesis fungsi dan
regulasi kelenjar hipofisis janin, mengetengahkan
suatu pandangan yaitu,
bahwa pengendalian sekresi hipofisis anterior janin tergantung
pada pematangan sistem saraf pusat, sistem
endokrin janin berfungsi selama beberapa waktu sebelum sistem saraf pusat
melengkapi sinaptogenesisnya dan sistem-sistem integrative lainnya telah
mencapai status maturitas sehingga mampu melaksanakan banyak tugas yang
berkaitan dengan hemostasis, sistem
endokrin janin tidak perlu menyerupai sistem endokrin dewasa, tetapi dapat merupakan satu dari
sistem homeostasis
pertama kali di kembangkan.
Hipofisis
anterior janin berdiferensisi menjadi lima tipe sel, yang menyekresi enam hormon
protein, yaitu sebagai berikut :
1. Hormon Laktotrop, memproduksi
prolactin (PRL).
2. Hormon Somatrotrop,
memproduksi hormone pertumbuhan (GH).
3. Hormon Korikotrop, memproduksi
kortikotropin (ACTH).
4. Hormon Tirotrop, memproduksi
Thyroid Stimulating Hormone (TSH).
5. Hormon Gonadotrop, memproduksi
Luteinzing Hormone (LH).
6. Hormon Follicle Stimulating
Hormone (FSH).
b. Neurohipofisis
Neurohipofisis
janin berkembang dengan baik pada kehamilan 10-12 minggu dan sudah dapat
ditemukan oksitosin dan arginine vasopressin (AVP). Disamping itu, hormon
vasotosin (AVT) terdapat di hipofisis janin dan kelenjar pineal.
Oksitosin
dan AVP berfungsi pada janin untuk menghemat air, tetapi aksi-aksi ini sebagian
besar pada tingkat paru dan plasenta dibandingkan pada tingkat ginjal.
Pembentukan PGE2 di dalam ginjal janin dapat melemahkan kerja AVP di ginjal janin.
Beberapa
peneliti telah menemukan bahwa kadar AVP di plasenta tali pusat meningkat
secara mencolok
dibandingkan dengan kadar yang ditemukan dalam plasma ibu. Disamping itu, AVP dalam darah tali pusat dan darah janin
tampak meninggi pada stres janin.
c. Hipofisis
Intermedia Janin.
Ada
lubus intermedia
hipofisis yang berkembang baik pada janin
manusia. Sel-sel dalam struktur ini mulai menghilang sebelum cukup bulan dan
tidak ada lagi pada hipofisis dewasa. Produk sekresi utaria dari sel-sel lobus
intermedia adalah hormon stimulasi (α-MSH) dan β-endorfin. Kadar α-MSH janin
menurun secara progresif sesuai dengan umur kehamilan.
d. Tiroid
Sistem
hipofisis mampu berfungsi pada akhir trisemester pertama. Akan tetapi, sampai
pertengahan kehamilan, sekresi TSH dan hormon tiroid masih rendah. Ada
peningkatan yang besar setelah usia ini. Mungkin sangat sedikit tirotropin
melintasi plasenta dari ibu ke janin. Tiroid berjangka panjang LATS dan
LATS-protektor demikian juga bila terdapat dalam konsentrasi tinggi pada
ibunya. Selain itu, antibodi-antibodi
IgG ibu terhadap TSH tinggi palsu pada neonatus.
Plasenta manusia secara aktif
mengonsentrasikan yodida pada sisi janin sepanjang trisemester kedua dan ketiga
kehamilan. Tiroid janin mengonsentrasikan yodida lebih kuat daripada tiroid
ibu. Oleh karena itu, pemberian raip-yodida atau jumlah yodida yang lebih
banyak dari biasa, jelas berbahaya bagi janin.
Hormon tiroid yang berasal dari ibu
melintasi plasenta pada tingkat yang sangat terbatas dengan triyodotironin lebih mudah
lewat daripada tiroksin. Ada aksi terbatas hormon tiroid selama kehidupan
janin. Janin manusia yang tidak memiliki tiroid tumbuh secara normal pada waktu
lahir. Hanya jaringan-jaringan tertentu yang mungkin responsive terhadap hormon
tiroid, yaitu otak dan paru.
e. Kelenjar
Adrenal
Adrenal
janin manusia bila dibanding dengan ukuran badan totalnya jauh lebih besar
daripada perbandingan ukuran pada orang dewasa. Seluruh pembesaran tersebut
terdapat pada bagian dalamnya atau yang disebut zona janin korteks adrenal.
Zona janin yang normalnya mengalami hipertrofi tersebut, mengalami involusio
dengan cepat setelah lahir. Zona janin tersebut tidak ada dalam kajian yang
jarang, dimana hipofisis janin secara kongenital tidak ada.
Adrenal janin juga menyintesis
aldosterone. Pada satu penelitian, kadar aldosterone di plasma tali pusat
mendekati cukup bulan, melebihi kadarnya di plasma ibu, seperti juga renin dan
substrat renin. Tubulus-tubulus ginjal bayi baru lahir dan mungkin juga janin
tampak relative tidak sensitive terhadap aldosterone.
Pada awal kehidupan embrional,
adrenal janin tersusun dari sel-sel yang mirip dengan sel-sel zona fetal
korteks adrenal janin. Sel-sel ini dengan cepat muncul dan berpoliferasi
sebelum waktu vaskularisasi hipofisis oleh hipotalamus sempurna. Hal ini
memberi kesan bahwa perkembangan awal adrenal janin berada dibawah
pengaruh-pengaruh trofik pada orang dewasa. ACTH disekresi oleh hipofisis janin
tanpa adanya faktor corticotropin-releasing factor (CRF) atau ACTH (atau CRF)
lain yang timbul dari satu sumber selain hipofisis janin, misalnya dari ACTH
(atau CRF) korionaik yang disisntesis oleh trofoblas. ACTH tidak menyebrangi
plasenta, tetapi hal
ini mencakup kemungkinan bahwa ada suatu agen selain ACTH yang meningkatkan
replikasi sel-sel adrenal zona fetal.
Korteks adrenal fetus normal terus
-menerus berkembang sepanjang kehamilan dan selama 5 sampai 6 minggu kehamilan
terakhir terjadi kenaikan dengan cepat mendekati ukuran adrenal fetus manusia.
Hal ini jelas bahwa laju pertumbuhan adrenal fetus dan sekresi steroid tidak
dikendalikan oleh rangsang trofik tunggal (ACTH), tetapi lebih diatur oleh
lebih dari satu jenis agen yang menunjang pertumbuhan.
f. Gonad
Siiteri
dan Wilson (1974) mendokumentasikan sintesis testosterone oleh testis janin
dari progesterone dan pregnenolon pada kehamilan
10 minggu. Lebih lanjut, Leinonen dan Jaffe (1985) menemukan bahwa sel-sel
Leydig testis janin luput dari desenralisasi yang khas pada testis dewasa, yang diberarti tantangan berupa
sentivitas oleh hormon HCG
secara berulang.
Fenomena dalam
testis janin ini mungkin disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a) Tidak
adanya reseptor estrogen di dalam testis janin.
b) Stimulasi
prolactin pada reseptor-reseptor HCG/LH
pada testis janin.
Oleh karena itu,
ada hubungan yang erat antara gambaran perkembangan sel-sel Leydig dalam testis
janin dan kadar HCG,
pembentukan testosterone testis dan kadar HCG,
konsentrasi reseptor untuk kadar LH/HCG
dan tidak adanya regulasi penurunan reseptor LH/HCG, serta ekresi testosterone tesikuler
janin yang terus-menerus pada waktu kadar HCG
tinggi. Pembentukan estrogen di ovarium janin telah di dokumentasikan, tetapi
pembentukan estrogen di ovarium tidak diperlukan untuk perkembangan fenotif
perempuan.
Plasenta juga memroduksi
adrenokortikotropin (ACTH) korionik dan produk-produk lain
pro-opiomelanokortik, human korionik tirotropin (hCT), dan juga
hypothalamic-like releasingdan inhibiting hormone, yaitu Thyrotropin-Releasing
Hormone (TRH), Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH) atau Luteinzing
Hormon-Releasing Hormone (LHRH), Corticotropin-Releasing Factor (CRF) dan
somatostatin, serta inhibin dan berbagai macam protein yang unik untuk
kehamilan (spesifik-kehamilan) atau prosen-proses neoplastik.
Beberapa
hormon-hormon protein plasenta adalah sebagai berikut :
a. Gonadotropin
korionik
b. Adrenokortikotropin
dan tirotropin korionik
c. Hormon-hormon
hypothalamic like-relealising dari plasenta
d. Inhibin
H. PERKEMBANGAN SISTEM SARAF
Embrio
akan terus membesar sehingga pada minggu ke 5 terdapat 3 lapisan yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ektoderm adalah lapisan
yang paling atas dan akan membentuk sistem saraf pada janin tersebut yang
seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit, serta rambut. Neurulasi
adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural
folds). Penutupan lipatan ini untuk membentuk neural tube, yang terbenam dalam
dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis.
Pada
mulanya, tabung ini menutup pada tempat dimana akan terjadi pertemuan antara
otak dan medula spinalis sehingga kedua ujungnya menjadi terbuka. Pada saat
tersebut, embrio melipat pada sumbu panjangnya sendiri dan membentuk lipatan
kepala tabung neural di tempat pertemuan ini. Ujung kranial tabung neural
menutup, diikuti penutupan tabung kaudalnya. Selama minggu kelima, tingkat
pertumbuhan yang berbeda menimbulkan banyak lekukan pada tabung neural sehingga
dihasilkan tiga daerah otak yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Otak depan berkembang menjadi mata (saraf kranial II) dan hemisfer otak. Perkembangan
semua daerah korteks serebri terus berlanjut sepanjang masa kehidupan janin dan
masa kanak-kanak. Sistem olfaktorius dan thalamus juga berkembang dari otak
depan. Saraf kranial III dan IV (occulomotorius dan trochlearis) terbentuk dari
otak tengah. Otak belakang membentuk medulla, spons, serebelum, dan saraf
kranial lain.
Gelombang otak dapat diacatat
melalui elektroensefalogram (EGG) pada minggu ke-8. Medula spinalis terbentuk
dari ujung panjang tabung neural. Pada mudagih, korda spinalis berjalan
sepanjang kolumna vertebralis. Tetapi, setelah itu korda
spinalis tumbuh lebih lambat. Pada minggu ke-24, korda spinalis memanjang hanya
sampai S1.
saat lahir sampai L3 dan pada orang dewasa sampai L1. Mielinsasi korda
spinalis mulai pada pertengahan gestasi dan berlanjut sepanjang tahun pertama
kehidupan.
Fungsi sinaps sudah cukup berkembang
pada minggu ke-8 sehingga terjadi fleksi leher dan badan, struktur ektodermal lainnya, yaitu
neural crest, berkembang menjadi sistem saraf perifer. Sel neural crest yang
terlepas dari tepi lateral lipatan neural menghasilkan ganglion spinal dan
ganglion sistem autonomy, serta sejumlah sel jenis lain. Mesoderm paraksial,
yang paling dekat dengan notokord dan neural tube yang sedang berkembang,
berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan atau somit. Somit
pertama muncul pada hari ke-20. Terdapat sekitar 30 pasangan somit pada hari ke
30 meningkat menjadi total 44 pasangan. Somit
berdiferensiasi menjadi skelerortom, miotom, dan dermatom yang masing-masing
menghasikan tulang rangka sumbu, otot rangka, dan dermis kuli
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa kehamilan merupakan titik awal dari proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau
masih berada di rahim ibu. Kehamilan ditandai dengan Haid
Berhenti, Rasa Mual dan Muntah, Rasa Lelah dan Lesu, Lebih Sering Kencing,
Panca Indra, Gangguan Sembelit, Puting Payudara Lebih Lembut, Muncul Flek dan
Kram, Naiknya Temperatur Basal Tubuh. Semasa kehamilan, janin mengalami
perkembangan di dalam rahim. Perkembangan-perkembangan tersebut meliputi :
perkembangan sistem organ fetus, sistem pernafasan, fungsi pernafasan dalam
kaitannya dalam fungsi kardiovaskuler, sistem sirkulasi, sistem sirkulasi dan
hematologi, pembentukan sel-sel darah, kelenjar endokrin, dan perkembangan
sostem saraf.
B. Saran
Demikianlah
makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya, namun sebagai manusia kami tidak
lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami
sangat diharapkan untuk menyempurnakan makalah ini diwaktu yang akan datang.
Daftar Pustaka
Indiarti,
M.T, 2006, Yogyakarta, Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi:Diglossa Media
Wulanda,
Ayu Febri,S/ST, 2001, Palembang, Biologi Reproduksi:Penerbit Salemba Medika
Komentar
Posting Komentar