LAPORAN
PRAKTIKUM
PRAKTIKUM I
Mikroskop (bahasa
Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk
dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata.
Langkah-langkah
menggunakan mikroskop pada pengecatan gram :
1.
Siapkan peralatan yang dibutuhkan, meliputi : mikroskop,
ose, rak pengecatan, bunsen, gram a (carbol gentian violet), gram b (akuades),
gram c (alkohol), gram d (solutio fuchein), pipet tetes (sebanyak 4 butir), kaca
objek.
2.
Nyalakan bunsen.
3.
Sterilkan bagian ujung ose terlebih dahulu pada
bunsen yang sudah di nyalakan. Sterilkan bagian ujung ose sampai berpijar.
4.
Padamkan bunsen yang menyala tersebut dengan
cara menutup bagian atas bunsen yang menyala.
5.
Setelah itu, diamkan selama 1 menit atau sampai
ose tidak terasa panas di permukaan tangan.
6.
Kemudian gunakan ose yang sudah steril untuk
mengambil sampel dari tangan teman dengan cara ose di gosokan secara perlahan
pada telapak tangan dan punggung tangan teman. (Sampel 1 : sampel dari telapak
tangan dan punggung tangan Leni, sampel 2 : sampel dari telapak dan punggung
tangan Yusika).
7.
Setelah itu, letakkan sampel di atas kaca objek.
Letakan sampel 1 dan 2 secara terpisah di kaca objek.
8.
Susun kaca objek yang telah terdapat sampel 1
dan sampel 2 di atas rak pengecatan.
9.
Kemudian, cat sampel 1 dan 2! Pengecatan pertama
menggunakan gram A lalu diamkan selama 3 menit. Kemudian dilanjutkan dengan pengecatan
kedua dengan mengguanakn gram B (akuades) lalu diamkan selama 1 menit. Kemudian
dilanjutkan pengecatan ketiga dengan menggunakan gram C (alkohol), diamkan
selama 1 menit. Dilanjutkan pengecatan keempat dengan menggunakan gram d,
diamkan selama 1 menit.
10.
Sambungkan kabel pada mikroskop pada sambungan
listrik yang tersedia hingga cahaya pada mikroskop hidup yang menandkan
mikroskop ttelah siap digunakan.
11.
Kemudian pindahkan kaca objek ke bagian preparat
mikroskop, jepit kaca objek dengan penjepit preparat mikroskop.
12.
Gunakan pembesaran lensa 400x untuk melihat bakteri
yang ditemukan pada sampel tersebut.
13.
Lihat hasil pengecatan tersebut. (pengecatan
gram pada sampel 1 berwarna Ungu (positif), pengecatan gram pada sampel 2
berwarna merah (negatif)
PRAKTIKUM II
PENGENALAN ALAT-ALAT STERILISASI
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam sutu benda.
ketika melakukan pemindahan biakkan bakteri secara aseptik. Di dalam pengamatan
tentang mikrobiologi, sterilisasi merupakan bagian yang sangat penting atau
merupakan suatu keharusan, baik pada alat maupun media. Hal ini penting karena
jika alat atau media tidak steril, akan sulit menentukan apakah mikroba
merupakan akibat dari percobaan yang dilakukan atau merupakan kontaminan.
Bekerja di laboratorium mikrobiologi mengandung risiko yang tidak kecil. Setiap
saat harus selalu berasumsi bahwa setiap mikroorganisme adalah potensial
patogen dan harus berhati-hati agar tidak terinfeksi oleh bakteri tersebut.
Sterilisasi ini sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian yang bersangkutan dengan mikrobiologi.
Alat-alat sterilisasi digunakan untuk membebaskan
alat-alat tidak habis pakai dari mikroorganisme maupun mikroba setelah
alat-alat tersebut digunakan.
Alat-alat sterilisasi diantaranya :
1) Inkubator
(pemanasan)
Inkubator
adalah alat sterilisasi untuk alat-alat yang terbuat dari kaca contohnya tabung
reaksi. Prinsip inkubator menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol (suhu 37 derajat celicius)
Salah satu inkubator adalah waterbath, Mirip dengan inkubator,
Water Baths juga digunakan untuk keperluan inkubasi dan lain-lain, atau bahkan
bisa menggantikan inkubator. Bedanya hanya ada media berupa air untuk
pemanasan.¨Suatu alat yang berfungsi untuk memanaskan air yang berguna untuk
menjaga kestabilan suhu dari cairan yang ada dalam tabung reaksi Alat ini tidak
di lengkapi dengan Fuse, sehingga kurang aman.
Prinsip dari waterbath adalah Pada saat saklar digeser pada posisi on,
maka arus listrik dari sumber akan memberi suplly listrik pada heater.
2)
Autoklaf
Autoklaf adalah alat
sterilisasi yang memanfaatkan uap air panas bertekanan tinggi dan biasanya
digunakan untuk mensterilisasi peralatan atau bahan ukur yang tahan panas dan
tidak rusak oleh panas (Sumarsih, 2010). Prinsip kerja autoklaf adalah
memanfaatkan suhu tnggi diatas 120oC dan tekanan tinggi tekanan uap
air 1,5 kg/cm2. Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121oC. (Ferdiaz, 1992). Faktor-faktor yang mempengaruhi
sterilisasi uap ada 3 yaitu : waktu, suhu dan kelembaban
3)
Oven
Selain mengeringkan oven juga berfungsi sebagai alat sterilisasi. Prinsip
kerja dalam oven dengan menggunakan suhu tinggi atau aliran udara panas dan
kering. Alat-alat yang dapat disterilisasikan adalah alat-alat gelas seperti
erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi, dan pipet. Oven jarang digunakan dan
biasanya hanya digunakan di puskesmas atau klinik2 kecil.
4)
Spectrofotomer
Alat ini berfungsi untuk mengukur kekeruhan suatu kultur
mikroorganisme. Pengukura kekeruhan digunakan untuk menggambarkan jumlah
bakteri pada suatu kultur cair. Spektrofotometer dapat membaca kekeruhan kultur
dengan melewatkan suatu berkas cahaya kemudian persentasi cahaya yang
melewatinya di hitung. Semakin keruh berarti cahaya yang di terimah semakin
sedikit.
Spectrofootomer dapat digunkan untuk mengukur
kadar gula darah manusia.
5)
Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang dapat berfungsi
sebagai pemisah zat dalam cairan darah dengan sel darh. Prinsip kerja
centrifuge adalah dengan berputar 500-1000 Rpm/Rotation Per Menit (putaran
tinggi) untuk memisahkan cairan yang di duga dapat mengendap dengan cara
oemutaran kekuatan tinggi. Kerja dari centrifuge adalah zat ayng akan
dipisahkan dimasukkan kedalam tabung pada centrifuge, kemudia menutup lubang
pada centrifuge agar udara yang masuk tidak mempengaruhi zat yang akan dipisah.
Setelah itu tentukan waktu dan rotasi putaran yang diinginkan, dengan memutar
tombol timer dan rotation.
Komentar
Posting Komentar