KONSEP KEBIDANAN BARU B.12.2
PERAN DAN FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENELITI



  
Disusun oleh :
1.      Ardianti                                                    (  15140082  )
2.      Agustina Yunida Adi Pratiwi                (  15140109  )
3.      Anita Serawak                                         (  15140226   )
4.      Ari Dwi Nurmayanti                               (  15140077  )
5.      Cindy Larasati                                        (  15140108  )
6.      Ayu Elmisa                                              (  15140210  )
7.      Magfira Az-Zahra                                   (  15140220  )
8.      Tuti Khairiah                                          (  15140129  )
9.      Rindana Saputri Oktaviani                    (  15140099  )
10.  Yusika Wita Junita Purba                     (  15140103  )
                                         

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015/2016




DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
A.       LATAR BELAKANG
B.       RUMUSAN MASALAH
C.       TUJUAN DAN MANFAAT

BAB 2 PEMBAHASAN
A.    KETERKAITAN PENELITIAN KEBIDANAN DENGAN PRAKTEK KEBIDANAN
B.     PERAN BIDAN SEBAGAI PENELITI ATAU INVESTIGATOR
C.     FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENELITI

BAB 3 PENUTUP
A.    KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA




BAB 1
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Di muka bumi ini, setidaknya bagi sebagian besar perilaku manusia, pasti berorientasi pada tujuan. Demikian juga perbuatan manusia meneliti atau melakukan penelitian. Penelitian merupakan sebuah perilaku bertujuan, selayaknya manusia mnegerjakan apapun, memiliki target atau capaian tertentu. Mengikuti logika berpikir yang dikembangkan Burns dan Grove (1992), tujuan utama penelitian kebidanan adalah mengembangkan basis pengetahuan ilmiah (development scientific knowledge base) untuk praktik kebidanan yang efektif dan efisien. Peneliti kebidanan bertanggung jawab kepada masyarakat bagi penyediaan kualitas layanan dan merumuskan cara-cara untuk meningkatkan mutu layanan itu, dan lebih khusus, bidan atau dokter spesialis kandungan dan kebidanan bertanggung jawab terhadap kliennya.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.         Apa keterkaitan penelitian kebidanan dengan praktik kebidanan ?
2.         Apa peran bidan sebagai peneliti ?
3.         Apa fungsi bidan sebagai peneliti ?

C.      TUJUAN DAN MANFAAT
1.         Untuk mengetahui keterkaitan penelitian kebidanan dengan praktik kebidanan
2.         Untuk memahami peran bidan sebagai peneliti
3.         Untuk memahami fungsi bidan sebagai peneliti








BAB 2
PEMBAHASAN
A.      KETERKAITAN PENELITIAN KEBIDANAN DENGAN PRAKTEK  KEBIDANAN
     Di dalam konteks penelitian kebidanan, kerangka kerja (framework) sangat membantu peneliti membuat kontruksi atau desain penelitian dikaitkan dengan elemen-elemen kebidanan.
Penelitian kebidanan bukanlah sebuah entitas yang tidak terkait dengna masalah-masalah lain diluar bidang kebidanan. Ini berarti kerangka kerja penelitian tersebut banyak dipengaruhi oleh semua elemen yang mendukung proses kebidanan itu sendiri.
Peneliti kebidanan, bidan, atau dokter spesialis kandungan dan kebidanan tidak perlu menjadi seorang filosofis untuk berpikir abstrak karena berpikir abstrak dilakukan oleh semua orang normal.
Penelitian kebidanan memerlukan keterampilan berpikir, baik berpikir abstrak maupun nyata. Berpikir abstrak dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat diteliti, mendesain studi, dan menginterpretasikan atau memberi makna atas penemuan-penemuan dalam penelitian, termasuk membangun teori. Berpikir nyata diperlukan, baik pada pernecanaan maupun implementasi penilitian,  juga pada tahap pengumpulan data dan analisis temuan-temuan penelitian. Arus bolak-balik diantara berpikir abstrak dengan berpikir nyata menjadi sebuah rasional mengapa penelitian kebidanan terlihat asing dan kompleks. Dengan kompleksitas itu tidak berarti fenomena kbidanan sulit ditelaah, melainkan dengan itu persoalan yang menjadi fokus makin dapat diperjelas dan teori yang dihasilkan makin bernilai aplikasi.
Penelitian adalah cara untuk menvalidasi realitas dan pengukuran realitas ini dikerjakan dalam terminologi persepsi peneliti dengan perangkat instrumennya. Sebagai misal, peneliti bertanya, “Apakah bayi mengonsumsi oksigen lebih banyak ketika mereka tidur miring ketimbang tidur telentang atau duduk ?” pertanyaan itu mengundang bidan dan kebidanan melakukan penelitian untuk menguji realitas, suatu cara memahami apa yang benar-benar nyata di dunia empiris.




B.  PERAN BIDAN SEBAGAI PENELITI ATAU INVESTIGATOR
1.    Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
Apakah definisi itu ? Definisi merupakan suatu pernyataan yang membuat sebuah kata, istilah, atau konsep menjadi dapat dicandra maknanya secara jelas, membuat variabel memiliki nilai-niliai empiris, dan dalam banyak hal, variabel itu menjadi terukur. Variabel merupakan suatu konsep (ide-ide, pendiskripsian subjek atau gejala tertentu yang dinyatakan dalam bentuk kata atau istilah) yang mempunyai variasi nilai.
a.       Sumber Masalah Penelitian Kebidanan
Apapun masalah yang dihadapi manusia atau peneliti, biasanya disebabkan oleh suatu atau beberapa sumber, demikian juga masalah penelitian kebidanan. Masalah-masalah penelitian kebidanan dan dari mana pun sumbernya dapat diidentifikasi dengna berbagai cara. Tourney dan Noble (1971) mengemukakan bahwa ada lima sumber masalah penelitian empiris, termasuk masalah penelitian kebidanan, yaitu :
                                      I.            Pengalaman pribadi
                                   II.            Keterangan yang diperoleh secara kebetulan
                                III.            Kerja dan kontak profesional
                                IV.            Penguji dan pengembangan teori
                                   V.            Analisis terhadap literatur akademik dan hasil penelitia yang relevan.
             2.      Menyusun Rencana Kerja Pelatihan
Kegiatan penelitian dan penelitian memiliki beberapa ciri dominan, yaitu :
§  Suatu kerja penelitian dirancang dan diarahkan guna memecahkn suatu masalah tertentu.
§  Suatu kerja penelitian ditekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip,serta teori.
§  Suatu kerja penelitian berangkat dan bermuara pada masalah atau objek yang dapat diobservasi.
§  Suatu kerja penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang akurat.
§  Suatu kerja penelitian berkepentingan dengan penemuan baru, jadi bukan sekedar menyintesi atau mengorganisasikan hal-hal yang diketahui sebelumnya.
§  Suatu prosedur kerja penelitian harus dirancang secara teliti, berikut pemikiran rasional yang mengikutinya.
§  Suatu kerja penelitian diwarnai oleh upaya objektif dan logis.
§  Suatu kerja penelitian menuntut kesabaran dan tidak dilakukan secara tergesa-tergesa.
§  Suatu kerja penelitian, pencatatan, dan pelaporannya dilakukan secara amat hati-hati atau teliti dan cermat.
§  Suatu kerja penelitian kadang-kadang menuntut keberanian.
            3.      Melaksanakan Investigasi Sesuai dengan Rencana
Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antispasi terhadap pasien atau klien apa yang terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah merujuk klien, bila ada masalah masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi kultural atau maslaah psikologis. Dengan perkataan lain, asuhan terhadap klien tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan setiap aspek asuhan kesehatan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua pihak, yaitu oleh bidan dan klien/pasien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien juga akan melaksanakan rencana tersebut.
Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
           4.      Mengolah dan Menginterpretasikan Data Hasil Investigasi
Data yang telah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan maslah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosa.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenkultur diagnosa kebidanan.
Standar nomenkultur diagnosa kebidanan :
                               I.            Diakui dan telah disahkan oleh profesi
                            II.            Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
                         III.            Memiliki ciri khas kebidanan
                         IV.            Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan.
                            V.            Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
                         VI.            Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
                VII.            Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
                   VIII.            Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
            5.      Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
Berikut jenis laporan penelitian :
                               I.            Laporan akhir mahasiswa akademik
                            II.            Laporan penelitian untuk perlombaan
                         III.            Laporan penelitian untuk karya kesarjanaan
                         IV.            Laporan penelitian dosen
Secara umum, laporan penelitian disusun dengan sistematika tentatif sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang Masalah
   B.     Rumusan Masalah
   C.     Pembatasan Masalah
   D.    Pertanyaan Penelitian
   E.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
2.      Kegunaan Hasil Penelitian
   F.      Ruang Lingkup Penelitian
BAB I STUDI KEPUSTAKAAN
   A.    Konsep Umum
   B.     Uraian Teoretis dan Analisis untuk Setiap Variabel
  C.     Analisis Keterkaitan Antarvariabel
   D.    Acuan Teoretis yang Mengacu pada Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
   A.    Uraian Singkat Daerah Penelitian
   B.     Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi Penelitian
2.      Sampel Penelitian dan Teknik Penarikan Sampel
   C.     Asumsi dan Hipotesis
1.      Asumsi-Asumsi Peneltian
2.      Hipotesis-Hipotesis Penelitian
   D.    Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1.      Metode Penelitian
2.      Definisi Operasional atau Definisi Variabel Penelitian
3.      Paradigma Penelitian
4.      Teknik Pengumpulan Data
a.       Teknik atau Alat atau Bahan dalam Pengumpulan Data
b.      Cara Pengumpulan Data
   E.     Teknik Analisis Data
1.      Alat Analisis Data
2.      Langkah_Langkah Analisis Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
   A.    Hasil Penelitian
   B.     Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN IMPLIKASI
   A.    Kesimpulan
   B.     Rekomendasi
   C.     Implikasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI
   6.      Memanfaatkan hasil investigasi untuk mengingatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

          C.    FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENELITI
  1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
  2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
  3. Mengolah dan menginterprestasikan data hasil investigasi.
  4. Menyusun laporan hasil nvestigasi dan tindak lanjut.
  5. Memnafaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelyanan kesehatan.



BAB 3
PENUTUP

   A.    Kesimpulan
Bidan bekerja dalam skema tridharma, yaitu pendidikan dan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, menyelenggarakan penilitan bagi tenaga medis merupakan keharusan sebagai keperluan mengembangkan ilmu, pengembangan institusi, atau merumuskan kebijakan pembangunan.



 



DAFTAR PUSTAKA
Darwis, sudarwan yanim. 2002. Jakarta:Metode penelitian. Penerbit Buku Kedokteran EGC







Komentar